Profil Desa Banjaran

Ketahui informasi secara rinci Desa Banjaran mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Banjaran

Tentang Kami

Profil lengkap Desa Banjaran, Bojongsari, Purbalingga. Temukan potensi desa wisata penyangga destinasi unggulan, kekuatan ekonomi berbasis UMKM kerajinan bambu dan kuliner, serta data demografi, pemerintahan, dan infrastruktur terkini di wilayah strategis

  • Lokasi Strategis

    Berada di jalur vital pariwisata dan menjadi penyangga utama objek wisata Owabong serta Bendungan Slinga, memberikan keuntungan ekonomi langsung bagi masyarakat.

  • Pusat Ekonomi Kreatif

    Dikenal sebagai sentra kerajinan bambu dan memiliki puluhan UMKM yang aktif di bidang kuliner, fesyen, dan jasa, menunjukkan denyut perekonomian yang dinamis.

  • Status Desa Wisata

    Dengan ditetapkannya sebagai Desa Wisata, Banjaran secara proaktif mengembangkan atraksi baru seperti wisata susur sungai dan kuliner khas untuk meningkatkan kunjungan dan kesejahteraan.

Pasang Disini

Terletak di lokasi yang sangat strategis, Desa Banjaran, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, menjelma menjadi salah satu desa dengan pertumbuhan paling dinamis di wilayahnya. Bukan hanya sebagai kawasan permukiman padat, Desa Banjaran merupakan etalase Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tangguh sekaligus garda terdepan penopang sektor pariwisata andalan Purbalingga. Dengan ditetapkannya status sebagai Desa Wisata, Banjaran kini secara resmi memantapkan posisinya sebagai destinasi yang menawarkan perpaduan unik antara geliat ekonomi lokal dan pesona alam pedesaan.

Desa ini menjadi bukti nyata bagaimana letak geografis yang berdekatan dengan pusat keramaian dapat dikonversi menjadi peluang ekonomi yang berkelanjutan. Aktivitas warganya tidak pernah berhenti, didorong oleh dua pilar utama: sektor perdagangan dan jasa yang melayani arus wisatawan, serta industri kreatif rumahan yang telah mengakar sejak lama. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang menjadikan Desa Banjaran sebagai wilayah yang patut diperhitungkan dalam peta pembangunan Kabupaten Purbalingga.

Kondisi Geografis dan Administratif

Secara geografis, Desa Banjaran berada pada posisi yang sangat menguntungkan. Terletak tidak jauh dari ibu kota Kabupaten Purbalingga, desa ini menjadi jalur perlintasan utama menuju berbagai destinasi wisata populer. Letaknya di tepi Kali Klawing juga memberikan karakteristik lanskap yang khas.

  • Letak Wilayah
    Desa Banjaran berlokasi di Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah.
  • Luas Wilayah
    Total luas wilayah Desa Banjaran yakni sekitar 176 hektare.
  • Batas Wilayah
    • Sebelah Utara
      Berbatasan dengan Desa Brobot dan Desa Beji.
    • Sebelah Timur
      Berbatasan dengan Sungai Klawing (seberang merupakan Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang).
    • Sebelah Selatan
      Berbatasan dengan Kelurahan Purbalingga Wetan (Kecamatan Purbalingga).
    • Sebelah Barat
      Berbatasan dengan Desa Bojongsari.
  • Kode Pos
    Kode pos untuk wilayah Desa Banjaran ialah 53362.

Secara administratif, pemerintahan desa terbagi dalam beberapa dusun, Rukun Warga (RW), dan Rukun Tetangga (RT) yang terorganisir dengan baik untuk melayani kebutuhan masyarakat.

Demografi dan Kependudukan

Desa Banjaran merupakan salah satu desa dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi di Kecamatan Bojongsari. Data kependudukan menjadi cerminan dari dinamika sosial dan ekonomi yang hidup di wilayah ini.

Berdasarkan data yang dihimpun hingga akhir tahun 2023, jumlah penduduk Desa Banjaran mencapai lebih dari 6.500 jiwa. Dengan luas wilayah 1,76 km², maka kepadatan penduduknya mencapai sekitar 3.693 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan bahwa Banjaran merupakan kawasan permukiman yang padat dan hidup.

Mayoritas penduduknya berada dalam usia produktif, yang menjadi motor penggerak utama kegiatan ekonomi. Komposisi mata pencaharian penduduk sangat beragam, namun didominasi oleh tiga sektor utama:

  1. Wirausaha (UMKM)
    Sebagian besar masyarakat terlibat dalam usaha mandiri, mulai dari kerajinan, kuliner, hingga toko kelontong.
  2. Perdagangan dan Jasa
    Banyak warga yang membuka usaha di sepanjang jalan utama atau bekerja di sektor jasa yang berhubungan dengan pariwisata.
  3. Karyawan Swasta
    Sebagian lainnya bekerja sebagai karyawan di berbagai perusahaan di Purbalingga dan sekitarnya.

Keberagaman ini menciptakan ekosistem sosial yang dinamis dan adaptif terhadap perubahan zaman, sekaligus menjadi fondasi ketahanan ekonomi desa.

Potensi Ekonomi Desa Banjaran

Kekuatan utama Desa Banjaran terletak pada kemampuan masyarakatnya dalam menangkap dan mengelola peluang ekonomi yang ada di sekitar mereka. Potensi ini terbagi menjadi beberapa sektor unggulan yang saling mendukung.

Penyangga Utama Kawasan Wisata Owabong

Salah satu faktor ekonomi terbesar bagi Desa Banjaran ialah kedekatannya dengan Owabong (Objek Wisata Air Bojongsari), salah satu destinasi wisata air terbesar di Jawa Tengah. Desa Banjaran berfungsi sebagai "zona penyangga" vital bagi Owabong. Dampak ekonominya terasa langsung oleh warga melalui:

  • Penyediaan Jasa Akomodasi
    Munculnya berbagai homestay dan penginapan yang dikelola warga untuk menampung wisatawan dari luar kota.
  • Pusat Kuliner
    Berjejerannya warung makan, kafe, dan pusat oleh-oleh di sepanjang jalan akses menuju Owabong. Menu andalan seperti soto, mendoan, hingga jajanan pasar menjadi daya tarik tersendiri.
  • Area Parkir dan Jasa Pendukung
    Warga memanfaatkan lahan yang ada untuk area parkir tambahan saat puncak kunjungan wisatawan, serta menyediakan jasa lainnya yang dibutuhkan turis.

Sentra Kerajinan Bambu dan UMKM Kreatif

Jauh sebelum pariwisata berkembang pesat, Desa Banjaran sudah dikenal sebagai pusat kerajinan bambu. Para pengrajin lokal memproduksi berbagai macam produk dari bambu, seperti dinding bambu (gedhek), gazebo, furnitur, hingga pernak-pernik dekoratif. Aktivitas ini menjadi salah satu penopang ekonomi keluarga yang diwariskan secara turun-temurun.

Selain kerajinan bambu, UMKM di sektor lain juga tumbuh subur. Berdasarkan informasi dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Purbalingga, puluhan UMKM terdaftar di desa ini, bergerak di bidang:

  • Kuliner
    Produksi makanan ringan, katering, dan minuman tradisional.
  • Fesyen
    Usaha konfeksi dan penjahit skala rumahan.
  • Jasa
    Bengkel, jasa cuci kendaraan, dan jasa digital.

Pemerintah daerah bersama lembaga desa secara aktif memberikan pendampingan dan fasilitasi, termasuk dalam hal perizinan dan pemasaran, untuk mendorong UMKM naik kelas.

Pengembangan Status Desa Wisata

Pada Agustus 2023, Desa Banjaran secara resmi menerima Surat Keputusan (SK) Bupati Purbalingga sebagai Desa Wisata. Status ini menjadi landasan hukum dan motivasi bagi pemerintah desa serta masyarakat untuk lebih serius menggarap potensi yang ada. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) "Banjarandap" menjadi motor penggerak utama dalam inisiatif ini.

Beberapa program yang dikembangkan antara lain:

  • Wisata Susur Sungai Klawing
    Memanfaatkan bentang alam sungai sebagai atraksi rekreasi air.
  • Destinasi Kuliner "Klawing Sonten"
    Sebuah area pujasera yang dibangun di tepi sungai, menawarkan pengalaman menikmati kuliner lokal dengan pemandangan alam.
  • Paket Edukasi Kerajinan
    Menawarkan pengalaman bagi wisatawan untuk belajar langsung cara membuat kerajinan bambu dari para ahlinya.

Menurut Kepala Desa Banjaran, Muhamad Ichmun, penetapan ini membuka peluang baru untuk meningkatkan kunjungan dan memberikan dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.

Pemerintahan dan Kelembagaan Desa

Roda pemerintahan di Desa Banjaran berjalan secara efektif di bawah kepemimpinan Kepala Desa dan jajarannya. Struktur pemerintahan desa didukung oleh lembaga-lembaga masyarakat yang aktif berperan dalam proses pembangunan.

Lembaga-lembaga kunci seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berfungsi sebagai mitra kritis pemerintah desa dalam merumuskan kebijakan dan menampung aspirasi warga. Sementara itu, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) turut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan fisik maupun pemberdayaan sosial.

Di tingkat komunitas, keberadaan Pokdarwis Banjarandap menjadi sangat vital, tidak hanya dalam konteks pariwisata, tetapi juga dalam memberdayakan UMKM lokal. Melalui pendekatan locality development, Pokdarwis berupaya mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada, baik alam maupun manusia, untuk kesejahteraan bersama. Sinergi antara pemerintah desa dan lembaga-lembaga ini menjadi kunci keberhasilan program-program pembangunan di Desa Banjaran.

Infrastruktur dan Fasilitas Publik

Sebagai desa yang berkembang dan berdekatan dengan pusat kota, Desa Banjaran memiliki infrastruktur dasar yang cukup memadai.

  • Akses Jalan
    Jalan utama desa telah beraspal dengan kondisi baik dan dapat dilalui oleh berbagai jenis kendaraan. Akses menuju ibu kota kabupaten dan objek wisata utama sangat mudah.
  • Fasilitas Pendidikan
    Terdapat fasilitas pendidikan jenjang dasar seperti Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-kanak/PAUD untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak di desa.
  • Fasilitas Kesehatan
    Warga dapat mengakses layanan kesehatan primer melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan keberadaan beberapa praktik tenaga kesehatan swasta.
  • Sarana Ibadah
    Terdapat masjid-masjid dan musala yang tersebar di setiap dusun untuk menunjang kegiatan keagamaan masyarakat yang mayoritas Muslim.
  • Jaringan Listrik dan Air Bersih
    Seluruh wilayah desa telah teraliri listrik dari PLN. Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur-sumur pribadi milik warga.

Keberadaan Bendungan Slinga yang berbatasan langsung dengan desa juga memberikan manfaat irigasi bagi sebagian kecil lahan pertanian yang masih tersisa.

Tantangan dan Arah Pengembangan ke Depan

Meskipun memiliki banyak potensi, Desa Banjaran juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Tingginya kepadatan penduduk dan aktivitas ekonomi menimbulkan isu-isu seperti pengelolaan sampah dan potensi kemacetan lalu lintas pada musim liburan. Persaingan antar-UMKM yang sejenis juga menjadi tantangan yang perlu diatasi melalui inovasi produk dan strategi pemasaran yang lebih baik.

Ke depan, arah pengembangan Desa Banjaran akan berfokus pada penguatan statusnya sebagai Desa Wisata yang mandiri dan berdaya saing. Rencana strategis yang dapat diimplementasikan meliputi:

  1. Digitalisasi UMKM
    Mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan platform digital dan media sosial untuk memperluas jangkauan pasar.
  2. Peningkatan Kualitas SDM
    Mengadakan pelatihan-pelatihan di bidang pariwisata, seperti pemandu wisata, manajemen homestay, dan standar pelayanan kuliner.
  3. Pengelolaan Lingkungan
    Mengembangkan sistem pengelolaan sampah terpadu yang berbasis komunitas untuk menjaga kebersihan dan keindahan desa.
  4. Diversifikasi Produk Wisata
    Menciptakan atraksi-atraksi baru yang unik dan tidak hanya bergantung pada kedekatannya dengan Owabong.

Desa Banjaran, Kecamatan Bojongsari, merupakan sebuah contoh nyata dari sebuah wilayah yang berhasil mentransformasikan tantangan menjadi peluang. Dengan fondasi ekonomi kreatif yang kuat, lokasi yang strategis sebagai penyangga pariwisata, serta semangat gotong royong masyarakat yang tinggi, desa ini memiliki modal yang lebih dari cukup untuk terus tumbuh dan berkembang. Melalui penguatan statusnya sebagai Desa Wisata, Desa Banjaran tidak hanya sekadar menjadi tempat tinggal, tetapi juga sebuah destinasi yang hidup, produktif, dan menjanjikan masa depan yang cerah bagi warganya.